Senin, 17 Maret 2014

Aku Rapopo



MADIUN KOTA-Pengalaman adalah sesuatu yang dapat diceritakan. Berawal dari kalimat ini, aku menjalani pengalaman baru di Negeri orang (walaupun tanah Kelahiran Nyokap). Menjadi wartawan Media Lokal di Kota yang sama sekali belum pernah aku Jamah sepenuhnya. ‘’Jadilah Wartawan, maka kamu akan menguasai daerah itu,” kata aku. Yaah….. bahasa tersebut jangan kalian jadikan pegangan hidup ya…. Karena Al Qur’an dan As-Sunah + Hukum Fiqh saya fikir se valid-validnya pegangan. Oke kita kembali ke topik.
Hari ini aku akan menceritakan pengalaman mengeneskan yang pernah dialami wartawan magang. Hari itu Minggu (16/3), seperti yang dilakukan wartawan senior lainnya, akupun memiliki plan berita apa yang akan aku angkat hari ini. Karena hari tersebut minggu (libur), aku memutuskan mencari berita ringan untuk diterbitkan esok harinya (mudah-mudahan Ya Allah).
Dua planning utama, dan satu planning cadangan yang aku tentukan. Rencananya berita yang diangkat mengenai biografi (Sosok) dan features. Karena sebelumnya sudah pernah mengkonfirmasi, kufikir tinggal eksekusi. Jam setengah sembilan berangkat dari rumah, jam 9 sampai dan wawancara narasumber  sampai jam 10, lanjut lagi nemuin sosok jam 10.15 an plus wawancara paling lama jam 11, setelah itu istirahat, makan kenyang, fikiran tenang…….. tapi semua itu hanya IMAJINASI.
Kenyataannya hari itu, jam setengah 9 berangkat dari rumah, sampai ke Narasumber features jam 9 (masih aman), tapi orangnya lagi keluar (masih tenang, punya cadangan), akhirnya cabut bergegas ngubungin yang dirasa pasti,,, Sosok. Akhirnya ku cari dan ku touch screen android versi Jelly Bean milikku (Hehehe…..) menuju nomor sosok, namanya sebut saja Nina, di telpon ke nomor pertama gak diangkat, coba lagi gak diangkat lagi, coba nomor satunya gak nyambung, coba lagi gak nyambung lagi. Tak lama waktu berselang dapet sms dari temen, kasih tau kalau motornya mogok di daerah Demangan. Akhirnya langsung menuju TKP, karena di rasa waktu masih panjang…..
Sesampainya di TKP bengkel, kami membuat rencana menemui narasumber features yang kedua, alamatnya tidak jelas, nomor hp juga tak ada. Makanya kami buka PETA (Ngok…) yang akhirnya menyasarkan ke tempat yang malah tidak jelas. Bensin mulai empty, jam mulai menuju setengah hari. Akhirnya rumah narasumber ketemu, tapi apes, lagi-lagi narasumber lagi jalan-jalan kepasar rakyat kagak balik-balik sampai hampir maghrib (berdasarkan info yang dihimpun).
Akhirnya diputuskan untuk ngubeng cari sosok, ketemu yang menarik tapi gak berprestasi + gak mau jadi sosok. Ngubeng lagi, lewat jalan salak – bali – pahlawan - soekarno hatta – Serayu – DI Panjaitan terus salak – bali – pahlawan - soekarno hatta – Serayu – DI Panjaitan terus salak – bali – pahlawan - soekarno hatta – Serayu – DI Panjaitan, aku hitung sampai hampir 7 kali muter-muter tapi gak dapet. Akhirnya berenti di Masjid dan Tidur sambil menunggu Sosok memberikan ke ajaiban.
Keajaiban pun datang pada pukul 5 sore, Sosok yang susah dihubungi tersebut memberikan alamat jelasnya.… Sabarr….