MADIUN KOTA-Pengalaman adalah sesuatu yang dapat diceritakan. Berawal dari
kalimat ini, aku menjalani pengalaman baru di Negeri orang (walaupun tanah
Kelahiran Nyokap). Menjadi wartawan Media Lokal di Kota yang sama sekali belum
pernah aku Jamah sepenuhnya. ‘’Jadilah Wartawan, maka kamu akan menguasai
daerah itu,” kata aku. Yaah….. bahasa tersebut jangan kalian jadikan pegangan
hidup ya…. Karena Al Qur’an dan As-Sunah + Hukum Fiqh saya fikir se
valid-validnya pegangan. Oke kita kembali ke topik.
Hari ini aku akan menceritakan pengalaman mengeneskan yang
pernah dialami wartawan magang. Hari itu Minggu (16/3), seperti yang dilakukan
wartawan senior lainnya, akupun memiliki plan berita apa yang akan aku angkat
hari ini. Karena hari tersebut minggu (libur), aku memutuskan mencari berita
ringan untuk diterbitkan esok harinya (mudah-mudahan Ya Allah).
Dua planning utama, dan satu planning cadangan yang aku
tentukan. Rencananya berita yang diangkat mengenai biografi (Sosok) dan features. Karena sebelumnya sudah pernah
mengkonfirmasi, kufikir tinggal eksekusi. Jam setengah sembilan berangkat dari
rumah, jam 9 sampai dan wawancara narasumber sampai jam 10, lanjut lagi
nemuin sosok jam 10.15 an plus wawancara paling lama jam 11, setelah itu
istirahat, makan kenyang, fikiran tenang…….. tapi semua itu hanya IMAJINASI.
Kenyataannya hari itu, jam setengah 9 berangkat dari rumah,
sampai ke Narasumber features jam 9
(masih aman), tapi orangnya lagi keluar (masih tenang, punya cadangan),
akhirnya cabut bergegas ngubungin yang dirasa pasti,,, Sosok. Akhirnya ku cari
dan ku touch screen android versi Jelly
Bean milikku (Hehehe…..) menuju nomor sosok, namanya sebut saja Nina, di
telpon ke nomor pertama gak diangkat, coba lagi gak diangkat lagi, coba nomor
satunya gak nyambung, coba lagi gak nyambung lagi. Tak lama waktu berselang
dapet sms dari temen, kasih tau kalau motornya mogok di daerah Demangan.
Akhirnya langsung menuju TKP, karena di rasa waktu masih panjang…..
Sesampainya di TKP bengkel, kami membuat rencana menemui narasumber
features yang kedua, alamatnya tidak jelas, nomor hp juga tak ada. Makanya kami
buka PETA (Ngok…) yang akhirnya menyasarkan ke tempat yang malah tidak jelas. Bensin
mulai empty, jam mulai menuju
setengah hari. Akhirnya rumah narasumber ketemu, tapi apes, lagi-lagi
narasumber lagi jalan-jalan kepasar rakyat kagak balik-balik sampai hampir
maghrib (berdasarkan info yang dihimpun).
Akhirnya diputuskan untuk ngubeng cari sosok, ketemu yang
menarik tapi gak berprestasi + gak mau jadi sosok. Ngubeng lagi, lewat jalan
salak – bali – pahlawan - soekarno hatta – Serayu – DI Panjaitan terus salak –
bali – pahlawan - soekarno hatta – Serayu – DI Panjaitan terus salak – bali – pahlawan
- soekarno hatta – Serayu – DI Panjaitan, aku hitung sampai hampir 7 kali
muter-muter tapi gak dapet. Akhirnya berenti di Masjid dan Tidur sambil
menunggu Sosok memberikan ke ajaiban.
Keajaiban pun datang pada pukul 5 sore, Sosok yang susah
dihubungi tersebut memberikan alamat jelasnya.… Sabarr….